SECTION
1
Pengantar
Bagaimana memahami manajemen layanan?
Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan dukungan TI service management or IT service support management (ITSM atau ITSSM) mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Laynan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi.
Kenapa sangat penting untuk perusahaan?
Persaingan di antara
perusahaan-perusahaan pada saat
ini telah menjadi sangat berorientasi terhadap IT, sehingga
menyebabkan perusahaan harus memiliki berbagai standar kualitas untuk meningkatan
proses bisnis. ITSM (IT
Service Management) merupakan
sumber panduan praktis untuk
dijadikan sebagai standar kualitas agar terciptanya perbaikan proses pada
perusahaan.
Bagaimana
manajemen layanan dapat membantu penyediaan layanan untuk memberikan dan
mengelola layanan ini?
- Memastikan kinerja penyedia
layanan berada dalam batas-batas yang ditentukan dan disepakati.
- Pencegahan pelanggaran SLA/Service
Level Agreement.
- Identifikasi dan pemantuan
Indikator Utama Kinerja (Key Performance Indicators or KPI)
- Penyediaan informasi kepada fungsi
desain layanan untuk memungkinkan peningkatan kualitas pelayanan.
ITIL (Information Technology Infrastructure Library)
adalah
suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi
informasi (TI).
IT Infrastructure Library (ITIL) merupakan
standar yang dikeluarkan pemerintah United Kingdom (UK) sebagai kerangka kerja
yang diacu oleh best practice proses dan prosedur manajemen operasional. Lebih
spesifik, ITIL terutama memfokuskan terhadap pendefinisian fungsi, operasional
dan atribut organisasi yang diperlukan agar manajemen operasional dapat
dioptimasi secara penuh ke dalam dua kategori utama pengelolaan Aktivitas TI
dalam perusahaan yaitu: Service Support Management dan Service Delivery
Management.
Ada 2 komponen ITIL, yaitu :
1. Service Support, yaitu
aktifitas yang dilaksanakan minimal setiap hari.
2. Service Delivery, yaitu
aktivitas yang dilaksanakan minimal setahun/kuartal/bulanan.
Tujuan ITIL
adalah
untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan
teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi
oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari
penyedia layanan.
Model manajemen pelayanan ITIL
Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang
intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus
hidup layanan yang disediakan oleh teknologi
informasi. Kelima bagian
tersebut adalah:
1. Service Strategy
Ini merupakan inti dari ITIL Service
Life Cycle yang memberikan panduan kepada pengimplementasian ITSM . Panduan ini
disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar konsep ITSM, acuan, serta
proses-proses inti.
Proses di dalamnya yaitu:
- Service Portofolio Management
- Financial Management
- Demand Management
2. Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan
manfaat pada bisnis, layanan TI harus terlebih dahulu didesain dengan tujuan
bisnis dari pelanggannya. Service Design memberikan panduan kepada organisasi
TI untuk bisa secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun
layanan TI.
Proses di dalamnya yaitu:
- Service Catalog Management
- Service Level Management
- Supplier Management
- Capacity Management
- Availability Management
- IT Service Countinuity Management
- Information Security Management
3. Service Transition
Menyediakan panduan kepada organisasi TI agar dapat
mengembangkan kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI. Tahapan ini
menggambarkan bagaimana sebuah kebutuhan didefinisikan dalam Service Strategy,
lalu dibentuk dalam Service Design dan selanjutnya secara efektif
direalisasikan dalam Service Operation
Proses di dalamnya yaitu:
- Transation Planning and Support
- Change Management
- Service Assset and Configuration Management
- Release and Deployment Management
- Service Validation
- Evaluation
- Knowledge Management
4. Service Operational
Ini adalah tahapan life cycle yang mencakup semua kegiatan operasional layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat beberapa panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara efisien.
Proses di dalamnya:
- Event Management
- Incident Management
- Problem Management
- Request Fulfillment
- Access Management
5. Continual Service Improvement (CSI)
memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya.
Proses di dalamnya yaitu:
- Transation Planning and Support
- Change Management
- Service Assset and Configuration Management
- Release and Deployment Management
- Service Validation
- Evaluation
- Knowledge Management
4. Service Operational
Ini adalah tahapan life cycle yang mencakup semua kegiatan operasional layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat beberapa panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara efisien.
Proses di dalamnya:
- Event Management
- Incident Management
- Problem Management
- Request Fulfillment
- Access Management
5. Continual Service Improvement (CSI)
memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya.
SECTION 2
Strategi Layanan
adalah tahap pertama dari ITIL Service Management Lifecycle.
Ini adalah poros di mana siklus berputar. Fase ini digunakan untuk menetapkan
strategi keseluruhan untuk layanan TI yang direncanakan organisasi dan
manajemen layanan (ITSM) praktek. Ini memuncak dalam rencana strategis yang
menentukan bagaimana layanan TI yang direncanakan organisasi dan kebijakan dan
proses ITSM akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Layanan
Strategi fase membantu memastikan bahwa organisasi siap untuk mengelola biaya
dan risiko yang terkait dengan memulai layanan-layanan baru.
RESIKO :
Setiap penyedia layanan tunduk pada
kekuatan kompetitif
Semua penyedia layanan dan pelanggan
beroperasi dalam satu atau lebih pasar internal atau eksternal. Penyedia jasa
harus berusaha untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dibandingkan pesaingnya
dalam pasar yang dinamis, pelanggan di dalamnya, dan kombinasi dari faktor
keberhasilan kritis pasar yang unik.
Jenis penyediaan layanan TI
- Tipe I: ada dalam
sebuah organisasi semata‐mata untuk memberikan layanan kepada
satu khusus unit bisnis
- Tipe II: melayani
beberapa unit bisnis dalam organisasi yang sama
- Tipe III: beroperasi
sebagai penyedia layanan eksternal melayani beberapa pelanggan eksternal.
Empat strategi P, yaitu :
1. Strategi adalah Perencanaan ( Plan )
Konsep strategi tidak
lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah organisasi untuk
mencapai suatu tujuan di masa depan. Strategi tidak selamanya merupakan
perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan, akan tetapi strategi juga
menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan dimasa lampau, misalnya pola
perilaku bisnis yang telah dilakukan dimasa lampau.
2. Strategi adalah Pola ( Pattern )
Menurut Mintzberg,
strategi adalah pola ( Strategy is Pattern )yang selanjutnya disebut sebagai
“ intended strategy “, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa
depan. Atau disebut juga “ Realized Strategy “ karena telah dilakukan oleh
organisasi.
3. Strategi adalah Posisi ( Potition )
Strategy is
Potition, yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju.
Strateg sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke
suatu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat
keluar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.
4. Strategi adalah Perspektif ( Perspective )
Jika dalam P ke dua dan
P ke tiga cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam
perpekstif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi dan ke
atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan atau organisasi
Manajemen Layanan sebagai Aset Strategis
Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen
layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk
memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan
lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
a. kapabilitas: kemampuan penyedia layanan (dalam hal
manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan,
mengendalikan dan menyebarkan sumber daya.
b. sumber daya: masukan langsung untuk memproduksi
layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.
SECTION 3
Design layanan/Service
Design
adalah tahapan dimana
ManajemenLayanan IT mulai memastikan rencana-rencana
layanan yang akan disediakan
(dalam Service Portfolio) benar-benar sesuai kebutuhan
pengguna, dan mendetailkannya menjadi arsitektur–arsitektur sistem/layanan,
proses -proses, laporan, & dokumentasi.
Lima Aspek Utama Desain Layanan :
1. Solusi
layanan baru atau perubahan
2. Sistem
manajemen layanan dan perangkatnya
3. Arsitektur
teknologi dan sistem manajemen
4. Proses,
peran dan kemampuan
5. Metode
pengukuran dan satuan
Tujuan Desian Layanan
- Mendesain service untuk memenuhi
sasaran-sasaran bisnis
- Mendesain service yang mudah untuk
dibangun dengan efisien
- Mendesain proses yang efektif dan
efisien
- Mengidentifikasi
dan mengelola resiko
- Mendesain
infrastruktur TI yang aman dan handal, lingkungan (environment), aplikasi,
serta sumber daya dan kapabilitas data/informasi
- Mendesain
metode pengukuran dan metrik-metrik untuk menilai (assesing) proses desain
- Memproduksi
dan memelihara rencana-rencana TI, proses-proses, kebijakan (policies),
arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk proses
desain
- Membantu
dalam membangun kebijakan (policies) dan standar-standar dalam desain dan
perencanaan service TI
- Mengembangkan
keterampilan (skills) dan kemampuan (capability) dalam TI
- Memberikan
kontribusi dalam perbaikan kualitas serivce TI
SUMBER: