PEMUDA DAN SOSIALISASI
1.
Iinternalisasi belajar dan Spesialisasi
·
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana
seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup,
nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat
diterima oleh masyarakatnya.
·
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi
dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi
sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut
berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja.
Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang
sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu,
bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.
Pengertian Pemuda
ialah kita ketahui bahwa pemuda
atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah
nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian
ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai
penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya
karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai
pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda
dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a. Kemurnian
idealismenya
b. Keberanian
dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat
pengabdiannya
d. Sepontanitas
dan dinamikanya
e. Inovasi
dan kreativitasnya
f.
Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan
janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masih
langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan
tindakanya dengan kenyataan yang ada.
Pengertian
Sosialisasi
Sosialisasi adalah
sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya
dalam sebuahkelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role
theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus
dijalankan oleh individu.
- Proses Sosialisasi
Proses
Sosialisasi ada 4 yaitu:
- Tahapan Persiapan > Tahapan ini ilakukan sejak manusia dilahirkan, pada saat anak – anak mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat – tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
- Tahapan Meniru > Di mana seorang anak yang mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
- Tahapan Siap Bertindak > Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
- Tahapan Norma Kolektif > Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang iia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
Tujuan
sosialisasi ada 4 yaitu:
- Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
- Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan – latihan mawas diri yang tepat.
- Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
Peran pemuda dalam masyarakat:
a.
Peranan pemuda yang didasarkan atas
usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b.
Peranan pemuda yang menolak unsur
menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c.
Asas edukatif
d.
Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e.
Asas swakarsa
f.
Asas keselarasan dan terpadu
g.
Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi
Masalah-masalah
generasi muda
·
Dirasa menurunya jiwa idealisme, patriorisme dan
nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda
·
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda
terhadap masa depannya.
·
Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda
dengan faslitas pendidikan yang tersedia, baik secara formal atauoun non
formal.
·
Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja, serta
tingginya angka pengangguran atau setengah penganggurandi generasi muda.
·
Kurangnya giz, yang dapat menyebabkan hambata bagi
pertumbuhan atau perkembangan badan di generasi muda.
·
Perkawinan di bawah umur
·
Pergaulan bebas
·
Meningkkatnya kenakalan remaja (narkoba)
·
Belum adanya
peraturan UU yang menyangkut generasi muda.
Potensi-potensi
generasi muda
·
Idealisme dan daya kritis
·
Dinamika dan kreatifitas
·
Keberanian mengambil resiko
·
Optimis dan kegairahan semangat
·
Sikap kemandirian dan disiplin murni
·
Terdidik
·
Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
·
Patriotisme dan nasionalisme
·
Dikap kesatria
·
Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
·
Tujuan pokok sosialisasi
·
Individu harus diberi ilmu pengetahuan
(keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat. Individu
harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
·
Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui
latihan-latihan mawas diri yang tepat.
·
Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau
tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan
pada masyarakat umumnya.
·
Pengembangan potensi generasi muda
·
Melalui pendidikan, melalui pertambangan ataupun
perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya, agar generasi muda itu dapat
atau bisa mendapatkan secara memuaskan sesuai dengan keahliannya.
·
Disamping itu pengembangannya harus sesuai dengan aturan
yang berlaku, hal itu dimaksudkan agar tidak menimbulkan hal2 yang tidak
diinginkan.
2.
Perguruan dan Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Anggota keluarga mempunyai peran
pengajaran yang amat mendalam — sering kali lebih mendalam dari yang disadari
mereka — walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan
awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi
jenjang pendidikan menengah.
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang
pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan tinggi adalah jenjang
pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister,
doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik
perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :
1.
Perguruan tinggi negeri adalah
perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara
2.
Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan
tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta
Sumber :
No comments:
Post a Comment