A. Pengertian
Neraca Lajur
Neraca lajur atau sering disebut juga dengan
Kertas Kerja (Work Sheet) merupakan kertas kerja berkolom-kolom (lajur) yang
digunakan untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan laporan keuangan
perusahaan. Neraca lajur bukan merupakan bagian dari siklus pencatatan
akuntansi, tapi hanya sebagai alat bantu untuk mengoreksi kesalahan data
transaksi keuangan sebelum dibuatkan laporan keuangan.
B. Tujuan
Pembuatan Neraca Lajur
1.Untuk memudahkan penyusunan laporan
keuangan
2.Untuk menggolongkan dan meringkas informasi
dari neraca saldo dan data penyesuaian,
sehingga merupakan persiapan sebelum disusun
laporan keuangan yang formal.
3.Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang
mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
C. Fungsi
Neraca Lajur
Apa fungsinya kertas? Kertas kerja adalah
suatu alat bantu untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan dan membantu
proses penutupan buku besar suatu perusahaan. Dalam akuntansi pembuatan kertas
kerja tidaklah suatu keharusan. Jadi boleh dibuat boleh tidak. Biasanya agar
laporan keuangan dapat dengan mudah disusun maka kertas kerja dibuat terlebih
dahulu.
D. Bentuk
Neraca Lajur
Dalam Akuntansi Khususnya, Neraca Lajur
dikenal dengan 4 jenis bentuk Neraca Lajur tersebut yaitu Neraca Lajur 6 Kolom,
Neraca Lajur 8 Kolom, Neraca Lajur 10 Kolom, Neraca Lajur 12 Kolom.
E. Pembuatan
Neraca Lajur / Kertas Kerja Perusahaan Dagang
Langkah-langkah pembuatan kertas kerja
perusahaan dagang secara mendasar adalah sama dengan pembuatan kertas kerja
pada perusahaan jasa. Meskipun demikian, perlu dipahami sifat beberapa akun
antara lain:
1. Akun Ikhtisar Laba/Rugi
Jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada kolom ayat
penyesuaian harus dipindahkan ke kolom neraca sisa disesuaikan, kolom laba/rugi
sebelah debit (tersendiri) dan sebelah kredit (tersendiri) sesuai dengan
jumlahnya masing-masing. Akun ikstisar laba/ rugi dapat ditunjukkan dalam
kertas kerja berikut ini.
2. Akun Harga Pokok Penjualan
Jumlah akun harga pokok penjualan sebelah debit dan
kredit pada kolom ayat penyesuaian, dicari selisihnya. Selisih (saldo) tersebut
dipindahkan ke kolom neraca sisa disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit.
Untuk jelasnya, akun HPP dapat ditunjukkan dalam kertas kerja berikut ini.
Untuk menyusun atau membuat kertas kerja dalam perusahaan dagang, sama seperti yang dilakukan dalam perusahaan jasa, baik dari kolom neraca sisa, ayat penyesuaian, neraca sisa disesuaikan, perhitungan laba rugi, dan neraca.
Adapun tahap-tahap penyusunan kertas kerja adalah sebagai berikut.
1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam perkiraan buku besar ke dalam kolom Neraca Sisa (NS), di mana jumlah debit dan kredit harus sama atau seimbang.
2. Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data penyesuaian dan memasukkannya ke dalam kertas kerja kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3. Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom neraca sisa dengan kolom ayat penyesuaian, kemudian mengisikannya ke dalam kolom Neraca Sisa Disesuaikan (NSD).
4. Memindahkan jumlah-jumlah di kolom neraca sisa untuk disesuaikan ke dalam kolom laba/rugi dan kolom neraca. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut.
a) Rekening riil atau neraca (rekening harta, utang, dan modal) harus dipindahkan ke kolom neraca.
b) Rekening nominal atau laba/rugi (rekening
pendapatan dan beban) harus dipindahkan ke kolom laba/rugi.
5. Menjumlahkan kolom laba/rugi dan kolom neraca. Jika kolom laba/rugi lebih besar sebelah kreditnya, berarti perusahaan memperoleh laba, selanjutnya jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba/rugi lebih besar sebelah debitnya, berarti perusahaan menderita rugi dan jumlah rugi harus dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.
Berikut ini diberikan data tentang neraca sisa dan data penyesuaian dari PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 dalam rangka untuk melakukan penutupan buku.
Data penyesuaian per 31 Desember 2005 adalah sebagai
berikut.
1. Rekening koran yang diterima dari bank
memperlihatkan saldo kredit sebesar Rp8.500.000,00. Selisih tersebut disebabkan
karena bank mengkredit jasa giro (bunga) sebesar Rp600.000,00 dan mendebit
biaya administrasi bank sebesar Rp100.000,00.
Untuk itu, saldo menurut buku dan rekening koran harus
disesuaikan.
2. Nilai persediaan barang dagangan sebesar
Rp18.000.000,00.
3. Nilai persediaan perlengkapan toko sebesar
Rp500.000,00.
4. Nilai persediaan perlengkapan kantor sebesar
Rp100.000,00.
5. Iklan yang telah dibayar adalah untuk 20 kali
penerbitan di harian Ibu Kota Pos. Pembayaran dilakukan mulai 1 Maret 2005, dan
sampai dengan 31 Desember 2005 telah diterbitkan sebanyak 15 kali penerbitan.
6. Sewa toko yang telah dibayar adalah untuk masa 1
Maret 2005 sampai dengan 1 Maret 2006.
7. Penyusutan peralatan toko sebesar 20% dari harga
perolehan.
8. Penyusutan peralatan kantor sebesar 10% dari harga
perolehan.
9. Rekening listrik dan air sebesar Rp100.000,00 belum
dibayar. Bukukan ke akun beban umum serba-serbi.
10. Taksiran pajak penghasilan untuk tahun 2005
sebesar Rp4.500.000,00.
Perkiraan yang masih harus dibukukan, antara lain
sebagai berikut.
104 Perlengkapan toko
105 Perlengkapan kantor
106 Iklan dibayar di muka
107 Sewa dibayar di muka
202 Utang listrik dan air
203 Utang pajak
511 Ikhtisar laba/rugi
606 Beban penyusutan peralatan toko
614 Beban penyusutan peralatan kantor
701 Pendapatan bunga
Diminta:
Berdasarkan transaksi-transaksi di atas, tugasmu
adalah:
a. susunlah jurnal penyesuaiannya!
b. susunlah kertas kerja per 31 Desember 2005!
Jawab:
a. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2005 Transaksi-transaksi
di atas bila dibuat ke dalam jurnal penyesuaian akan tampak seperti Tabel 2.3.
b. Kertas kerja per 31 Desember 2005 Kertas kerja dari
PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 dapat kamu lihat pada Tabel 2.4.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete