JURNAL PENUTUP
Pada sebelumnya telah disebutkan bahwa Rekening-rekening Buku
besar pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 6 kelompok dasar rekening yaitu
aktiva, hutang, modal, pendapatan, Biaya dan prive. Keenam kelompok rekening
tersebut dapat dibedakan lagi menjadi 2 yaitu Rekening Riil (aktiva, hutang,
modal) dan Rekening nominal. Rekening (pendapatan, biaya , prive). Dari kedua
kelompok rekening tersebut rekening nominal ini sifatnya sementara dan
digunakan untuk menampung transaksi yang berupa penambahan dan pengurangan
modal. Pada akhir periode rekening-rekening tersebut harus di pindahkan ke
rekening tetap yaitu rekening modal. Proses pemindahan dari rekening nominal ke
rekening modal disebut proses penutupan buku dengan cara membuat jurnal penutup.
Fungsi jurnal penutup adalah untuk me-nol-kan saldo
rekening-rekening sementara agar dapat digunakan untuk melakukan pencatatan
transaksi pada periode berikutnya. Untuk melakukan melakukan penutupan buku
diperlukan rekening yang dapat menampung data-data yang terdapat pada yang
terdapat dalam rekening-rekening pendapatan dan biaya yaitu disebut rekening
R/L.
Tahapan dalam melakukan penutupan buku:
1.
Semua rekening pendapatan didebit sebesar masing-masing saldo akhirnya.
Rekening R/L di kredit dengan jumlah saldo akhir rekening-rekening tersebut.
2.
Semua rekening biaya di kredit sebesar masing-masing saldo akhirnya dan
rekening R/L didebit sebesar sejumlah saldo akhir rekening-rekening tersebut.
3.
Selisih antara jumlah sisi debit dan sisi kredit rekening R/L di pindahkan ke
rekening modal. Apabila perusahaan memperoleh laba Rekening R/L di debit dan di
kredit rekening Modal. Apabila perusahaan mengalami kerugian Rekening R/L di
kredit dan rekening Modal di debit.
4.
Rekening prive di kredit sebesar saldo akhirnya dan rekening modal di debit
dengan jumlah yang sama.
AYAT JURNAL PEMBALIK (REVERSING
ENTRIES)
Setelah berakhirnya satu periode
akuntansi, maka langkah awal memasuki periode akuntansi berikutnya adalah
membuat ayat jurnal pembalik. Jurnal pembalik pada hakekatnya adalah jurnal
untuk membalikan ayat jurnal penyesuaian, namun tidak semua ayat jurnal
penyesuaian harus dibalikan. Disamping itu pembuatan ayat jurnal pembalik ini
bukan suatu keharusan tergantung sistem pencatatan akuntansi perusahaan dalam
hal pengakuan harta atau beban dan utang atau pendapatan. Sekali perusahaan
menggunakan pendekatan beban dan pendapatan maka perusahaan harus konsisten
(tidak bolah berubah-ubah) harus tetap dipertahankan.
Dasar penyusunan ayat jurnal pembalik
adalah dari jurnal penyesuaian, indikator suatu ayat jurnal penyesuaian
memerlukan jurnal pembalik adalah jika suatu ayat jurnal penyesuaian
memunculkan akun riil yang baru (belum muncul di neraca saldonya)
contoh jurnal pembaliknya adalah sebagai berikut :
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete